Tuesday, August 9, 2016

RPP Metode RE-WRITING Paling Mudah Mengajar Pembelajaran Bahasa Inggris SD

Banyak pilihan metode dalam mengajar. Pemilihan metode ini sangat penting agar pembelajaran di kelas menjadi efektif. Kesalahan pemilihan metode mengajar dapat mempersulit siswa dalam belajar atau bahkan mempersulit guru dalam mengajar karena tidak menguasai teknik mengajar pada metode tersebut.



Pada tulisan saya sebelumnya: RPP Bahasa Inggris SD Strategi Mengajar yang Berorientasi pada Soal UTS dan UAS ala Guru Bimbel bahwa saat ini memang saya sedang mengembangkan RPP yang berorientasi pada soal-soal UTS/UAS. Sehingga sumber inspirasi metode ini adalah salah-satu dari soal-soal UTS/UAS tersebut.

Pada sebuah soal UTS kelas 4 SD ada satu soal berikut:
What do we call someone who teach in school? 
a. Student                    c. teacher
b. Schoolguard           d. headmaster

Sebetulnya saya kurang suka dengan pertanyaan yang panjang ini untuk dijadikan soal untuk murid kelas 4 SD. Karena murid kelas 4 biasanya baru dalam tahap awal dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Inggris ini. Biasanya kelas 4 masih belum terlalu pandai dalam berbahasa Inggris, jangankan membaca kalimat per kalimat yang panjang, menggunakan kamus dan menulis/membaca kata-per-kata saja masih sulit. Idealnya soal-soal ujian untuk murid kelas 4 itu berupa gambar atau paling susah kalimat pendek yang terdiri dari 2 kata atau tiga kata saja.


Namun apabila terpaksa, berikut ini metode paling mudah untuk menyedehanakan Pembelajaran Bahasa Inggris. Misalkan tujuan saya akan membuat pembelajaran berdasarkan soal diatas:

     What do we call someone who teach in school? 
     a. Student                    c. teacher
     b. Schoolguard           d. headmaster

Metode ini saya beri nama METODE RE-WRITING atau menulis ulang. Metode ini terinspirasi dari guru kelas rendah dalam mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang biasanya memberikan tugas kepada siswa untuk menulis huruf-huruf, lalu kata kemudian kalimat secara berulang-ulang. Tujuan dari metode ini adalah melatih siswa dalam menulis kata-kata atau word by word dengan benar disertai arti dalam bahasa Indonesianya. Penulisan secara berulang diharapkan siswa secara intensif menjadi tahu dan hafal cara menulis kata-kata tersebut dengan benar dan paham artinya dalam Bahasa Indonesia. Sangat mirip dengan metode yang dilakukan guru kelas 1 atau kelas 2 SD ketika mengajar murid dalam menulis. Berikut langkah-langkah dalam merancang RPP dengan menggunakan METODE RE-WRITING:

LANGKAH 1: melakukan highlight pada beberapa kata yang "penting" dan diutamakan untuk dipahami oleh siswa. Misalnya saya memilih kata kata berikut:

     What do we call someone who teach in school
     a. Student                    c. teacher
     b. Schoolguard           d. headmaster

LANGKAH 2: mengurutkan kata-kata tersebut dari yang paling penting, misal:
1. Teacher → ini jawabannya, jadi merupakan kata yg paling penting untuk diingat
2. Teach → kata kerja yg identik dengan kata "teacher"
3. Who → kata tanya, yg menekankan pertanyaan "siapa orangnya?"
4. School → kata keterangan tempat utk pemperkuat kata-kata sebelumnya
5. in  → sama-sama kata keterangan utk memperkuat/memperjelas saja

sebetulnya dari dua kata "who teach?" atau bahkan satu kata "teach" saja murid yang pandai dapat menerka jawabannya adalah "teacher"

LANGKAH 3: dikelas guru menulis 5 kata tersebut disertai artinya
1. Teacher = Guru
2. Teach = Mengajar
3. Who = Siapa
4. School = Sekolah
5. in = di
Kemudian siswa menulis di bukunya masing-masing

LANGKAH 4: Siswa ditugaskan untuk mengulangi atau menulis ulang atau Rewrite sebanyak 5x atau 10x tergantung kebutuhan.
1. Teacher = Guru          1. Teacher = Guru         1. Teacher = Guru
2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar
3. Who = Siapa             3. Who = Siapa             3. Who = Siapa          
4. School = Sekolah     4. School = Sekolah      4. School = Sekolah
5. in = di                      5. in = di                        5. in = di

1. Teacher = Guru          1. Teacher = Guru         1. Teacher = Guru
2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar
3. Who = Siapa             3. Who = Siapa             3. Who = Siapa          
4. School = Sekolah     4. School = Sekolah      4. School = Sekolah
5. in = di                      5. in = di                        5. in = di

1. Teacher = Guru          1. Teacher = Guru         1. Teacher = Guru
2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar     2. Teach = Mengajar
3. Who = Siapa             3. Who = Siapa             3. Who = Siapa          
4. School = Sekolah     4. School = Sekolah      4. School = Sekolah
5. in = di                      5. in = di                        5. in = di

1. Teacher = Guru
2. Teach = Mengajar
3. Who = Siapa
4. School = Sekolah
5. in = di

Untuk siswa yang pandai atau diatas rata-rata guru dapat meningkatkan tingkat kesulitan dengan cara menambah jumlah kata-kata menjadi 10, 15, atau 20 kata. Namun untuk siswa yang kurang cepat dalam belajar, 5 kata per 2 jam pelajaran atau per minggu sudah cukup agar siswa tersebut tidak keteteran.

LANGKAH 4: Guru memeriksa pekerjaan siswa, mengkoreksi apabila ada penulisan yang salah. Guru dapat memberikan instruksi agar siswa yang sudah selesai mengerjakan tugasnya mengumpulkannya di meja guru untuk diperiksa. 
  • Apabila pada pekerjaan siswa ada penulisan yang salah guru memanggil siswa dan memberikan tugas untuk memperbaikinya, apabila cukup waktu guru dapat menambah tugas menulis ulang sampai 1 kali, 2 kali, atau lebih. Tujuannya agar siswa lebih terlatih secara intensif.
  • Guru dapat memberikan tugas tambahan bagi siswa tertentu yang sudah mengumpulkan tugas belajarnya dengan memberikan 5 atau 10 kata-kata baru. Hal ini cocok di tujukan pada siswa-siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata kelas

LANGKAH 5: Memberikan PR rewriting. Kata-kata yang di-PR-kan dapat merupakan kata-kata baru yang belum diajarkan atau kata-kata yang telah diajarkan hal ini dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Lebih sering atau lebih intensif maka secara sederhananya siswa akan lebih terlatih namun kadang metode ini akan membuat siswa jenuh atau bosan. Untuk siswa-siswi dengan kemampuan diatas rata-rata dapat diberikan 10 sampai 20 kata-kata baru, selain untuk meningkatkan kemampuannya juga agar mereka tidak terlalu bosan.

LANGKAH 6: PRE-TEST dan POST-TEST, untuk mereview dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa. Guru dapat melakukan semacam tes atau kuis diawal atau di akhir pembelajaran. Tes yang paling mudah dan cepat adalah tes tertulis dengan pilihan jawaban atau istilah lainnya "Mencocokkan" pasangan kata:

1. Guru = ....                   A. Who
2. Mengajar = ....           B. Teach
3. Siapa = ....                 C. in
4. Sekolah = ....              D. School
5. di = ....                        E. Teacher


No comments:

Post a Comment